Entang Wiharso
Biografi
Lahir di Tegal, 1967
Entang Wiharso mempunyai praktik multi-disiplin dan berbicara dengan urgensi melalui saluran apa pun yang sesuai dengan kebutuhannya yang mendesak, baik itu lukisan, patung, video, instalasi, atau pertunjukan. Sebagai Guggenheim Fellow tahun 2019, ia dikenal luas karena penggambaran uniknya tentang kehidupan kontemporer yang menggunakan bahasa visual yang dramatis, menciptakan karya seni yang ada dalam kaitannya dengan mitologi masa lalu animisme yang berusia berabad-abad dan gaya hidup masyarakat yang berkecepatan tinggi dan sangat terhubung pada abad ke-21. Memiliki studio di Indonesia dan Amerika, kehidupan dan keluarga dekatnya adalah bikultural, birasial dan mewarisi beragam agama dan spiritual. Karya terbarunya berfokus pada dualitas budaya dan pengalaman di kedua tanah airnya, membangun gagasan yang menghubungkan spiritualitas dan transendensi dengan narasi nasional tentang kemajuan dan takdir melalui eksplorasi lanskap dan struktur geopolitik yang berkelanjutan.
Entang Wiharso telah berpameran tunggal lebih dari 45 kali dan berparitispasi dalam sejumlah bienial termasuk Kunming Biennale (2018-19); Prospect.3 New Oreans (2014-15), Venice Biennale (2005, 2013), Prague Biennale 6 (2013), 1st Nanjing Biennale (2010) di antara yang lainnya, dan juga pameran grup internasional di bebebapa institusi termasuk Kunstmuseum Wolfsburg, Jerman; National Gallery of Australia, Canberra; Hudson Valley Museum of Contemporary Art, Peekskill, NY; Jeonbuk Museum, Korea; Museum MACAN, Jakarta; Singapore Tyler Print Institute, Singapura; Museum of Modern Art, Gunma; Hilger Brotkunsthalle, Wina; Singapore Art Museum; Singapura; Galeri Nasional Indonesia, Jakarta; Musée d’art contemporain, Lyon; Mori Art Museum, Tokyo; National Gallery of Victoria, Melbourne; Kiasma Museum of Contemporary Art, Helsinki; dan Herbert F. Johnson Museum, Ithaca, NY.